Ardhi Morsse Putra Sriwijaya

Putra Melayu Sriwijaya Berjuang Untuk Nusantara...!!!

Senin, 09 Mei 2011

LAPORAN AKSI 2 MEI 2011


LAPORAN HASIL PENYELENGARAAN AKSI
LASKAR HIJAU - HITAM
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI)
Cabang Tangerang
PERINGATAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL
TEMA AKSI :
STOP KOMERSIALISASI PENDIDIKAN…!!! 


PENDAHULUAN
ASALAMUALLAIKUM. WR.WB
            Hari senin (2/5), bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Peringatan yang didasarkan pada kelahiran tokoh pendidikan nasional, Ki Hajar Dewantara, Pada 2 Mei 1899. Ki Hajar Dewantara bersama sejumlah generasi muda pada masa perjuangn kemerdekaan, bertekad untuk mengangkat dalam hrajat bangsa indonesia agar sejajar dengan negara lain, terutama dalam hal pendidikan.
            Pendidikan bukan hanya untuk kalangan Priyayi (Bangsawan) dan kaya, tetapi juga harus dinikmati oleh seluruh anak bangsa, baik kaya maupun miskin, rakyat jelata maupun Konglongmeret.
            Perjuangan Ki Hajar Dewantara tidak sia-sia. Generasi muda Indonesia kemudian bersemangat untuk menuntut ilmu hingga  ke jenjang yang lebih tinggi. Bahkan para generasi muda itu berhasil memberikan semangat baru dalam upaya merebut kemerdekaan dan menjadikan bangsa Indonesia, yang berdaulat dan sejajar dengan bangsa lain.
            Sayangnya, selama 65 tahun sudah Indonesia merdeka, kita seakan kembali ke masa awal perjuangan merebut kemerdekaan. Sebab, pada masa reformasi ini, masih banyak generasi muda Indonesia yang tidak bersekolah karena tidak adanya biaya, di tambah lagi dengan mahalnya  biaya pendidikan. Anak orang miskin yang berprestasi namun tidak memiliki biaya, terpaksa berhenti sekolah, merekapun ada yang menjadi anak-anak jalanan.
Kita miris melihat anak-anak yang ingin bersekolah, namun tidak ada biaya karena biaya yang terlampau mahal. Lembaga pendidikan saat ini telah menjadi komoditas. Lebih banyak mengejar bisnis ketimbang, ketimbang mencerdaskan bangsa.
Hal inilah yang mendorong kader-kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) untuk menyampaikan keluhan dan realita dilingkungan masyarakat kota tangerang kepada Pemerintah Kota Tangerang dengan melakukan Aksi Damai dengan tema “STOP KOMERSIALISASI PENDIDIKAN…!!!”
WAKTU AKSI  HMI
Hari                 : Senin
Tanggal           : 2 mei 2011
Jam Aksi         : 09.30 s/d 13.30
Target aksi HMI
Meminta Audensi dan Solusi Kepada  Pemerintah Dan Wali Kota Tangerang terhadap hal-hal dibah ini :
1.      Transfaransi penggunaan dan penyaluran dana Bantuan Oprasional Siswa (BOS)
2.      Meminta keterangan Pemerintah Kota Tangerang terhadap terhadap dana APBN dan APBD yang didunakan khusus untuk Beasiswa yang kurang mampu.
3.      Meminta keterangaan terhadap anggaran APBD dan APBN yang digunakan untuk pendidikan.
4.      Menyampaikan keluhan masyarakat terhadap biaya pendidikan SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi yang sangat mahal.
5.      Menyampaikan keluahan masyarakat bahwa banyak pungutan biaya yang tidak jelas serta memaksa murid membeli buku-buku yang biayanya cukup mahal, padahal sekolah SD dan SMP adalah program pemerintah sekolah geratis 9 tahun.
Landasan Hukum AKSI
KOMITMEN PEMERINTAH PADA UNDANG-UNDANG BHP NO 9 TAHUN 2009 :
Pendidikan Dasar
Pasal 41 ayat 1                : “ Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya menanggung semua pendidikan untuk BHPP dan BHPPD dalam menyelenggarakan pendidikan dasar untuk biaya oprasional, biaya investasi , beasiswa, dan biaya pendidikanbagi peserta didik berdasarkan standar pelayanan minimal untuk mencapai Standar Nasional Pendidikan. “
Pendidikan Menengah
Pasal 41 ayat 3                   :  “Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya menanggung seluruh biaya investasi, beasiswa, dan bantuan biaya pendidikan pada BHPP dan BHPPD yang menyelenggarakan pendidikan menengah berdasarkan standar pelayanan minimal untuk mencapai Standar Nasional Pendidikan “
Pasal 41 ayat 4                   : “pemerintah dan pemerintah daerah sesuai kewenangannya menanggung paling sedikit 1/3 biaya oprasional BHPP dan BHPD yang menyelenggarakan pendidikan menengah berdasarkan standar pelayanan minimal untuk mencapai Standar Nasional Pendidikan “
Perguruan Tinggi
Pasal 41 ayat 5                   : “pemerintah bersama-sama dengan      BHPP menanggung seluruh biaya investasi, beasiswa dan bantuan biaya pendidikan pada BHPP yang menyelengarakan pendidikan tinggi berdasarkan pelayanan minimal untuk mencapai Standar Nasional Pendidikan”
Pasal 41 ayat 6                   : “pemerintah bersama-sama dengan BHPP menanggung paling sedikit 1/2 biaya oprasional BHPP yang menyelenggarakan pendidikan tinggi berdasarkan standar pelayanan minimal untuk mencapai Standar Nasional Pendidikan “
Pasal 41 ayat 7                   : ” peserta didik yang ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan harus menanggung biaya tersebut sesuai kemampuan peserta didik, orang tua atau pihak yang bertanggung jawab membiayainya.

                                    Tujuan aksi H

Aksi Damai Hardiknas Oleh HMI Bertujuan :
1.      Solidaritas terhadap anak-anak yang masih berada di usia pendidikan SD,SMP dan SMA yang putus sekolah ditengah jalan sekaligus Menyadarkan masyarakat agar memahami masalah yang ada pada dunia pendidikan di kota tangerang.
2.      Solidaritas terhadap teman-teman mahasiswa yang putus kuliah karena kurang mampu dan terbatas oleh biaya perguruan tinggi yang mahal sekaligus Memberitahukan kepada masyarakat kota tangerang bahwa masih banyak oknum –oknum penyelenggara pendidikan yang meyalahgunakan biaya pendidikan yang diproleh dari APBD dan APBN.
3.      Menyalurkan dan menyampaikan suara masyarakat terhadap pemerintah bahwa lembaga pendidikan kota tangerang masih berpihak kepada masyarakat yang tergolong menengah ke atas.
4.      Menyalurkan suara masyarakat yang tidak mampu bahwa mereka kesulitan untuk membeli buku – buku dan seragam yang diwajibkan pihak sekolah karena Mahal.
5.      Meminta kepada pemerintah dan masyarakat untuk melakukan pengawasan terhadap penyaluran dana pendidikan dari APBN dan APBD.


PETA AKSI HMI

Start Di Depan Tangerang City                    Bunderan Vetran Tugu Adipura
PUKUL 09.30  WIB                                                                   PUKUL 10.00-10.45 WIB
                                             
                                                             Pusat Pemerintah Kota Tangerang
                                                                                    PUKUL 11.20 – 13.20 WIB
Peralatan aksi HMI

Ala-Alat Aksi Sebagai Berikut :
Toa                                          :1
Bendera HMI                          :8
Bendera merah putih               :1
Bener AKSI                            :1
Lagu dan yel-yel aksi hmi
·        
  •            Hijau – Hitam
  • ·         Indonesia Raya
  • ·         Hymne HMI
  • ·         Darah Juang
  • ·         Buruh Tani
  • ·         Patriot HMI
  • ·         Totalitas Paerjuangan Mahasiswa
ANGGOTA MASA AKSI HMI

Anggota Masa Aksi HMI Berjumlah 11 Orang diantaranya:


1.      Afifurrahman
2.      Ardiansyah
3.      Fredy atmaja
4.      Mahfudin
5.      Rian
6.      Rizki renaldi
7.      Agustinus
8.      Tibi satibi
9.      Ahmad dedi
10.  Erwin
11.  Robi (Thamrin)



Penangung jawab aksi : Seluruh Kader HMI Se-Indonesia


Korlap Aksi             : 1.Ardiansyah
                                    2. Mahfudin
Orator                       : 1. Afifurrahman
                                    2. Ardiansyah
                                    3. Mahfudin
                                    4. Robi (Thamrin)
Kord.Pannji HMI    : Fredy Atmaja.

Advokasi                  :  1.Rian
                                     2. Rizki Rinaldi
                                     3. Agustinus.
Evakuasi Area         :  Ahmad Dedi
Kord.wartawan       :  Erwin
Konsumsi                 : Tibi Satibi
Dokumentasi            : 1. rizki renaldi
                                    2. Fredy Atmaja



RINGKASAN MATERI ORASI AKSI HMI
                                     HARDIKNAS, 2 MEI 2011

STOP….!!! Komersialisasi Pendidikan

Sejak reformasi digulirkan pada tahun 1998, sejak saat itu pula muncul babak baru mimpi dan harapan akan kondisi yang lebih baik dari Republik Indonesia kita tercinta ini. Harapan tersebut tidak terbatas pada sebuah tatanan demokrasi yang menjadi antitesa pemerintahan orde baru yang berhasil menancapkan pola kepemimpinan otoriterisme terpusat selama 32 tahun.
Terpuruknya ekonomi nasional, maraknya kasus korupsi yang terstruktur, tingginya tingkat pengangguran, mahalnya biaya pendidikan dan rendahnya aksebilitas terhadap pendidikan bagi kaum marginal merupakan permasalahan utama yang menyelimuti bangsa ini.
Masalah yang kemudian muncul pasca reformasi adalah komersialisasi pendidikan terutama pendidikan tinggi. Sehingga aksesibilitas pendidikan tinggi merupakan langit tingkat ke tujuh bagi mahasiswa dengan ekonomi kelas bawah, dan pada saat ini siswa menengah ataspun merasakan mahalnya sebuah pendidikan. padahal dalam pembukaan UUD 1945 pun tertera bahwa salah satu tujuan berdirinya Negara ini adalah “untuk mencerdaskan kehidupan bangsa”. Namun jika komersialisasi tetap ada, maka perlu adanya perubahan atas pembukaan UUD 1945 sehingga berbunyi “mencerdaskan kehidupan bangsawan”.
Sudah lebih setengah abad bangsa ini merdeka tanpa menghayati apa arti merdeka itu sendiri. Dulu saat dijajah Belanda kita masih bisa maklum kalau pendidikan tinggi hanya bisa dicapai oleh kaum ningrat dan borjuis saja.
Faktanya saat ini. Setelah negara digenggam oleh bangsa sendiri. Bagaimana dapat diterima oleh logika akal sehat kalau Pemerintah saat ini berusaha melepaskan diri dari kewajiban untuk turut mencerdaskan kehidupan bangsa. Dan, memilih untuk hanya mencerdaskan segelintir orang yang mampu membayar mahal.
Mau disebut apa bangsa ini ketika bahkan upaya pencerdasan bangsa dimaknai dengan peluang untuk mengeruk keuntungan yang sebesar-besarnya bagi negara. Komersialisasi pendidikan tinggi oleh negara adalah kejahatan kemanusiaan yang tidak terampuni dan amoral……………!!!

HAMBATAN AKSI HMI
1.      Minimnya anggota massa aksi HMI
2.      Ikut bergabungnya massa aksi dari Aliansi Mahasiswa Tangerang yang Anggotanya terdiri dari BEM, HMI MPO, GMNI dan MAPALA dan ko’ordinator aksi menjadi satu sehingga lagu dan yel-yel HMI terhenti.
3.      Korlap aliansi mahasiswa tangerang membatasi pergerakan aksi HMI.
4.      SEKJEN BEM BANTEN orasi dengan kata-kata yang tidak mencerminkan kaum intelektual serta terbawa emosi yang tidak terkontrol sehingga dia mengalami cidra aksi.
5.      HMI MPO menghalang-halangi gerakan dan orasi HMI dengan sikap dan bahasa orasinya yang tidak teratur dan tidak menguasai materi aksi.
6.      Anggota massa aksi HMI mengalami kesulitan dalam mengeksplorasikan orasinya karena di batasi oleh aliansi mahasiswa setangerang.
7.      Korlap Aliansi Mahasiswa Tangerang Belum Memahami Prosedur Aksi, Hanya Mampu Membatasi Gerakan Aksi
8.      Anggota Aksi Aliansi Mahasiswa Tangerang Dari Stisip Yuoentek Hanya Mencari Perhatian Dan Mencerminkan Mahasiswa Pelacur Intelektual.
9.      Penyusup dan provokator aksi sangat meresahkan massa aksi.
10.  Massa aksi dari HMI MPO orasi tanpa dasar-dasar informasi data yang jelas sehingga orasi yang disampaikan banyak keluar dari tema aksi.
11.  Penyimpangan Tema Aksi Oleh Aktivis Buruh Dan Aktivis Ikatan Pelajar Muhammadiyah.
12.  Perselingkuhan Tema Aksi Dengan Tareget Keuntungan Oleh Sayuti (Presma) UNIS dan Mahasiswa STISIP YUPENTEK.
PROVOKATOR : AHMED “membakar emosi massa aksi dengan menyuruh massa aksi menerobos pagar dengan hal apapun.
PENYUSUP      : ZULHAM dengan datang tiba-tiba mengenakan baju bola menuntut para sporter bola yang anarkis.(keluar dari tema aksi).



KEBERHASILAN AKSI HMI
  • Maksimalnya tema aksi HMI dalam aksi mampu di mengerti oleh masyarakat dan pemerintah
  • Semangat kader HMI luar biasa walaupun aksi belum maksimal
  • Orasi dari masing – masing orator kader HMI rasional dan tidak menyimpang dari tema aksi.
  •  Memperkenalkan kepada masyarakat dan pemerintah bahwa HMI telah hadir bersama masyarakat tangeran
  • Massa aksi HMI rapi dan terkontrol yang menunjukkan nilai akademisi dan intelektual kepada masyarakat.
  •  Media massa tangerang ekspres membuktikan bahwa mereka berpihak kepada HMI dan masyarakat tangerang terbukti dengan terbitnya berita di koran tangerang ekspres, selasa  (3/5).
  •  Wali Kota Tangerang (H. Wahidin Halim) mau menemui massa aksi.
  •  Audensi dan Solusi Masalah Pendidikan di Kota Tangerang diterima oleh Pemerintah Kota Tangerang ,semua tuntutan aksi disampaikan dan dijawab langsung oleh Walikota Kota Tangerang.

          Intelkam Polres Tangerang Yang Mendampingi Massa Aksi HMI

1.      Bapak Abu
2.      Bapak Ari 

Wartawan tangerang ekspres yang mendukung aksi HMI
Bapak Putra

Sekianlah laporan aksi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Dalam Peringatan Hari Pendidikan Nasional tanggal 2 mei 2011 dengan Tema: Stop Komersialisasi Pendidikan..!!! telah di selenggarakan sesuai dengan harapan.
Semoga aksi berikutnya lebih baik dari sebelumnya. Amin
WASALAMUALAIKUM.WR.WB