Ardhi Morsse Putra Sriwijaya

Putra Melayu Sriwijaya Berjuang Untuk Nusantara...!!!

Jumat, 22 April 2011

"..STORY.."

Dia adalah Seseorang yang sangat aku sayangi dan aku cintai, seseorang yang selalu memendam permasalahan sendiri, selalu tampak tegar ditengah kerapuhannya. Selalu tersenyum ditengah kemarahannya, hal itu yang membuat aku sayang padanya, tetapi dia juga yang membuat aku terhanyut dalam kesedihan ini. 

 

Dia bernama "SB", aku bertemu dengannya setelah acara kemahasiswaan sebelum bulan puasa didekat warung makan yang sudah tutup karena waktu menjelang tengah malam,,,
dia anak yang baik dan humoris, makanya gak heran dalam waktu singkat kami bisa berteman akrab, teman-temanku mengira kami pacaran dan mereka sangat mendukung. Aku hanya tersenyum geli melihat teman-teman ku menjahili dia, terfikir olehku apa benar yang mereka katakan. Tapi aku menepisnya, aku gak mau memikirkan hal itu, karena aku pernah bertekad untuk tidak pacaran sampai aku selesai kuliah dan aku berusaha menjaga itu.
Waktu terus berlalu, aku juga tak mengerti kapan rasa itu datang dan hinggap di hati ini, berawal saat kami sering sms dan telp'n, dan akhirnya aku datangi tempat tinggalnya saat itu lili mengajak ku keluar untuk membeli makanan, kami bercerita banyak hal sampai lili menyinggung tentang SB dan pacarnya, aku terperanjat sejenak, tapi cepat-cepat kusembunyikan rasa itu, aku kembali bercerita seolah-olah aku tau kalau dia sudah memiliki pacar, baru aku tersadar hatiku sakit mandengarkan cerita dari Lili.
Sepulang tempatnya, aku lebih banyak diam begitu juga dengannya, dia marah karena aku terlalu lama pergi bersama lili, tapi bukan itu yang ku pikirkan, aku memikirkan diriku, ada apa denganku, aku hanya temannya, mengapa aku cemburu dan sakit hati kalau dia memiliki pacar, mengapa tidak terpikirkan olehku kalau orang semanis dia pasti ada yang memiliki, dasar bego!. 
Aku tersenyum sendiri dikamar, mencoba untuk ceria, menganggap hal ini biasa dan pasti bisa ku atasi, aku bertekad pada diriku untuk menjadi teman yang baik, selalu ada disisinya saat suka dan duka. Semangat teriakku pagi itu.

Namun perasaan itu muncul kembali saat kami pergi makan di suatu café, disana dia mencurahkan semua isi hati yang selama ini di pendamnya, aku terkejut melihatnya menangis layaknya seorang anak kecil di hadapanku, belum pernah aku melihat dia seperti itu, tarnyata dibalik keceriaannya selama ini tersimpan luka yang sangat dalam, aku terharu ketika dia mengatakan percaya padaku, aku sangat sayang padanya tapi aku tak mungkin memilikinya.
Setelah kejadian itu dia lebih terbuka padaku tentang pacarnya yang selama ini dia tutupi, aku semakin mengerti bagaimana dirinya, makin memahami apa yang diinginkannya, harapku suatu hari dia memiliki seseorang yang benar-benar mengerti dirinya dan sayang padanya, walau hati ini hancur setiap kali mendengarkan dia bercerita tentang pacarnya. Akan tetapi yang tak ku mengerti, kerap kali dia mengatakan satu hal yang membangkitkan kembali perasaan ku, bahwa dia tak ingin melepaskanku karena aku telah menjadi sebagain dari dirinya, aku bingung, tapi aku juga gak punya nyali untuk bertanya kepadanya bagaimana perasaan dia terhadapku.
Sampai pada puncaknya aku tak kuat membendung perasaanku sendiri, aku mengatakan padanya kalau aku sayang padanya dan aku tau perasaan ini gak boleh terbina, aku hanya sekedar mengeluarkan uneg-uneg yang ada dalam hatiku, terserah dia menganggap apa yang penting hatiku lega, aku tidak akan membahas masalah ini lagi, karena aku berjanji akan selalu menjadi teman dan sahabat yang baik buatnya

Namun rasa sayang dan cinta sudah bersemi dalam hatiku, tak mudah untuk menepisnya, walau aku sudah berusaha, ternyata benar kata pepatah cinta itu datang tiba-tiba walau kita tidak menginginkannya, tapi setelah kita tau mengapa terasa sakit jadinya. Entah mengapa, setelah kejadian itu dia makin perhatian padaku, aku gak pernah tau apa maksudnya karena dia tak pernah mengatakannya padaku, yang aku tau dia memberikan perhatian lebih dari biasanya, seakan-akan menjawab semua pertanyaan tanpa harus diungkapkan, aku gak peduli aku hanya ingin menjalani apa yang aku jalani sekarang, tidak mau berfikir yang muluk-muluk tentang masa depan, apa yang terjadi antara aku dan dia biarlah berjalan seperti sekarang ini, tanpa kata-kata tapi saling mengerti dan memahami maksud satu dengan yang lain, walau entah sampai kapan hal ini akan berlanjut, akupun tak tau. Tapi biarlah kisah ini berjalan seiring dengan waktu yang kami pun tak pernah tau akhir dari semua ini, tapi aku tetap berharap semoga…….

''LOVE''

Ketika cinta hadir, tak pernah ada yang tahu kapan
ketika cinta hadir, tak pernah ada yang tahu dimana
ketika cinta hadir, tak pernah ada yang tahu pada siapa
ketika cinta hadir, tak ada yang dapat mengelak darinya
maka ketika cinta itu terpasung
pada sesosok cinta yang berpenghuni
adakah yang salah dengan itu?

Goresan penaku kali ini masih tak sepanjang celotehan hatiku yang tak pernah mau diam. Sejak cinta ini singgah dihatiku, anganku senantiasa melanglang buana, menembus bayang dan menerobos impian. Tapi ungkapan hatiku yang tertulis dalam palung jiwa yang tertulis dengan tinta air mata tak akan pernah membuatku mengerti. Seperti saat aku yang tak bisa mengerti, mengapa hanya dirimu yang tetap bertahta disinggasana hatiku. Semakin engkau bergeming ditempatmu, semakin aku terobsesi untuk memilikimu.
Ketika rasa itu menuntun sebuah alasan
apakah itu satu keharusan?
apakah kemurniannya tak ternoda?
ketika rasa itu harus dipertanyakan kehadirannya
mestikah keraguan yang muncul saat tanya itu tak terjawab?
“Apa yang membuatmu mencintaiku?”, tanyamu saat kata cinta itu terucap dalam hening. Terdiam aku. Tak tahu harus memulai dari mana. Satu hal yang kuingat adalah sejak aku melihatmu. Bahkan jauh sebelum aku mengenalmu, kau sudah membuatku terpesona. Dan setelah aku mengenalmu lebih jauh, kau semakin membiusku. Bisikkan hati ini semakin jelas. Sejelas noktah cinta yang tercipta tanpa sengaja, kau belahan jiwaku! Dan akupun menjawab dengan yakin, “semua yang ada padamu, membuatku jatuh cinta.” Lalu katamu, “aku sudah ada yang punya!”

jika cinta bisa berpihak pada sang waktu,
maka aku akan meminta sang waktu
untuk mempertemukan aku dengan dia sebelum ini

Ya, aku tahu sayang. Tanpa perlu kau jelaskan, aku sudah tahu kalau kau sudah ada yang memiliki. Tapi cinta ini, semakin aku diamkan, amukkannya semakin membabi buta. Batu karang ditengah lautan sanggup menerima setiap hempasan ombak sedahsyat apapun. Tapi hatiku bukan batu karang, hatiku hanya seonggok daging merah yang senantiasa berdenyut. Yang tak kuasa menahan setiap terjangan badai ombak sang pencinta.
“Kamu gila!” katamu waktu itu. Aku akan marah kalau dokter jiwa atau orang lain yang mengatakan itu padaku. Tapi saat kalimat itu terucap dari bibirmu, aku hanya bisa tersenyum. Ya, aku memang gila. Gila karena tak pernah menganggapmu biasa. Gila karena selalu menempatkanmu sebagai satu-satunya tokoh utama dalam dunia khayalku, sebagai lamunan terindahku. Karena hanya dalam lamunan aku bisa memilikimu, bisa membelai mesra rambut panjangmu, mengusap lembut kulitmu, memeluk hangat tubuhmu, dan mencium aroma wangimu.

Andai cinta boleh menentukan ruang
andai cinta boleh memilih hati
andai cinta boleh memihak dimensiku
mungkin segalanya akan berbeda.
Dalam diam, dalam angan, dalam lamunan … pernah terpikir dan membayangkan, andai aku punya satu ilmu yang dengan kekuatannya bisa merebut dirimu darinya. Maka akan aku lakukan itu, akan kujaga dirimu, dan akan kujadikan dirimu seorang bidadari dalam taman kehidupanku di dunia fana ini hingga kelak di alam keabadian. Tahukah dirimu bahwa … aku selalu memulai hari dengan sebuah kerinduan dan mengakhirinya dengan khayalan paling tinggi. Semua tentang dirimu! Dan aku tak pernah jera untuk selalu mencintaimu, tak pernah bosan untuk senantiasa merindukanmu.
Dirimu,
yang berdansa diujung kegelisahanku
yang menari di tepi keresahanku
yang menyanyi disisi kemeranaanku
yang tertawa pada alam kesepianku
yang berteriak dalam kebisuanku
yang bersenandung dalam kehampaanku.

Dan jika akhirnya aku memutuskan untuk melepaskan impian ini … bukan karena aku lelah, bukan karena aku menyerah pada keadaan. Aku hanya mulai menyadari kalau anganku akan tetap menjadi sebuah angan, sebuah lamunan yang tak pernah berujung. Aku mulai mengerti kalau dirimu tetap tak bisa memberi busana pada cintaku. Aku hanya bisa mencintaimu dengan kebahagianku, sedangkan dirimu tak pernah bisa bahagia atas cintaku. Meski cintaku selembut awan putih, tapi angin hanya menghembuskan mendungnya pada kehidupanmu.
Ketika cinta harus memilih
pada mimpi atau realita
ketika rasa itu harus berujung
pada penantian yang mesti diakhir
disana … ada luka, ada duka.

Saat kulepas mimpi ini, ada seuntai kata untukmu … “berbahagialah engkau bersama pendampingmu!” Aku tak akan pernah mengusikmu lagi, meski hanya lewat lamunan sekalipun. Dan akan kusimpan cinta ini dalam bentuk yang berbeda karena telah kubakar cinta ini dengan api keputusasaan, yang puingnya telah berubah menjadi abu. Akan kutuang abu cinta itu dalam cawan kepasrahan dan kusimpan didasar jurang sanubariku, agar tak ada siapapun yang tahu – kecuali aku, dirimu dan Tuhan tentunya – dan semoga kenakalannya tak akan pernah mengusikmu lagi. Tidak hari ini, tidak esok, tidak juga nanti. Biarkan cintaku yang tetap selembut awan itu terpancang dalam tiang keabadian. Maaf atas segala hal yang telah terjadi, yang telah menyita waktu dan pikiranmu atas cintaku yang tak tepat!
Pada debu-debu cinta
mestinya saat ini dirimu lepas
mestinya saat ini dirimu terbebas
mestinya saat ini dirimu bahagia
seperti burung yang terbang tinggi
setinggi awan yang lembut dilangit biru.

Kamis, 21 April 2011

JIHAD...!!!

Yaumul Marhamah:

Dibuktikan oleh Rasul yang mengherankan ahli sejarah, ketika Rasul diusir keluar Mekah dan kembali setelah beberapa tahun kemudian, dengan membawa pasukan yang besar, Rasul memasuki kota Mekah dengan aman, tenteram dan damai serta tidak melakukan balas dendam terhadap musuh-musuh yang pernah mengusir dan menyiksa kaum muslimin .Terkenal dalam sejarah dengan istilah “ Yaumul Marhamah ( Hari pengampunan ).

Dan dengan kasih sayang itulah serta moral yang tinggi dari Rasul bersama sahabatnya, membuat Kafir Quraisy berbondong-bondong memasuki Islam, agama “ rahmatan lil alamin ”. (QS.al-Nashr). Demikian fakta sejarah yang diakui kawan dan lawan bahwa Islam disiarkan bukan dengan pedang ( kekerasan ) tetapi dengan dakwah yang ramah tamah, bijaksana dan lunak. Alhamdulillah hingga saat ini, Islam telah dianut oleh lebih dari seperempat penduduk . dunia dan di tanah air ini penduduk muslim terbesar.

Akhirnya, berdasarkan syarahan Al-Quran dan Sunnah diatas, maka makna jihad yang benar ialah berjuang dengan sungguh-sungguh, mencapai sesuatu cita-cita dan .tidak selalu berarti perang. Jihad terkadang berarti ibadah, menuntut ilmu dan mengurus kemaslahatan umat. Yang berarti khusus perang, adalah Qital, itupun dilakukan dengan sangat terpaksa dengan tujuan demi kedamaian. Karena esensi Islam adalah “Rahmatan lil alamin”, maka jihad tidak pernah memerintahkan bunuh diri dan berbuat terror kepada orang-orang yang tidak berdosa serta tidak pernah memerintahkan menghancurkan bangunan vital. ( Wa Allahu a’lam ).

RILEX'S

Kepada engkau yang menyimpan kesengsaraan
dalam kebisuan. Kepada engkau yang menangis
dalam bathin karena dikalahkan.
Karena disingkirkan, diusir dan ditinggalkan.
Atau karena sangat-sangat susah untuk ketemu
dengan yang namanya keadilan.
Aku ingin bertemu ke lubuk hatimu.
Untuk mengajakmu istirahat sejenak.
Mengendapkan hati dan bernyanyi.
 
Saudara-saudaraku sesama orang kecil
di pinggir jalan. Sedulur-dulurku di dusun-dusun
di kampung-kampung perkotaan.
Karib-karibku di gang-gang kotor,
di gubuk-gubuk tepi sungai yang darurat.
Atau mungkin saudara-saudaraku di rumah-rumah besar,
di kantor-kantor mewah namun memendam semacam
kepedihan diam-diam.
Aku ajak engkau semua untuk meraik napas sejenak,
bersandar, membaringkan badan.
Kuajak engkau menjernihkan pikiran, untuk menata hati.
Menemukan kesalahan-kesalahan kita semua,
untuk tidak kita ulangi lagi.
Atau mengukuhkan kebenaran-kebenaran
untuk kita perjuangkan kembali.
Ayolah saudara-saudaraku. Rileks.

PILIHAN KITA,,,!!!

                Gerhana rembulan hampir total, malam gelap gulita. Matahari berada satu garis dengan bumi dan rembulan. Cahaya matahari yang memancar ke rembulan tidak sampai karena ditutupi oleh bumi sehingga bulan tidak bisa memantulkan cahaya matahari ke permukaan bumi. Matahari adalah lambang Tuhan, cahaya matahari adalah rahmat nilai kepada bumi yang semestinya dipantulkan oleh rembulan. Rembulan adalah para keasih Allah, para nabi, para rasul, para ulama, para cerdik-cendikia, para pujangga dan siapapun saja yang memantulan cahaya matahari atau nilai-nilai Allah untuk mendayagunakannya di bumi. Karena bumi menutupi cahaya matahari maka malam gelap gulita dan di dalam kegelapan segala yang buruk terjadi. Orang tidak bisa menatap wajah orang lainnya secara jelas. Orang menyangka kepala adalah kaki, orang menyangka utara adalah selatan. Orang bertabrakan satu sama lain. Orang tidak sengaja menjegal satu sama lain atau bahkan sengaja saling menjegal satu sama lain. Di dalam kegelapan orang tidak punya pedoman yang jelas untuk melangkah akan kemana melangkah dan bagaimana melangkah.
                 Ilir-ilir, kita memang sudah ngelilir, sudah bangkit, sudah bangun bahkan kaki kita sudah berlari kesana kemari namun akal fikiran kita belum, hati nurani kita belum, kita masih merupakan anak dari orde-orde yang kita kutuk di mulut namun ajaran-ajarannya kita biarkan hidup di dalam darah dan jiwa kita. Kita mengutuk perampok dengan cara mengincarnya untuk kita rampok balik, kita mencerca maling dengan penuh kedengkian kenapa bukan kita yang maling. Kita mencaci penguasa lalim dengan berusaha untuk menggantikannya. Kita membenci para pembuat dosa besar dengan cara syetan yakni dengan cara melarangnya untuk insyaf dan bertobat. Kita memperjuangkan gerakan anti penggusuran dengan cara meggusur. Kita menolak pemusnahan dengan cara merancang pemusnahan-pemusnahan. Kita menghujat para penindas dengan riang gembira sebagaimana cara iblis yakni kita halangi untuk memperbaiki diri. Siapakah selain iblis, syetan dan dajjal yang menolak khusnul khotimah manusia yang memblokade pintu surga, yang menyorong mereka ke pintu neraka. Sesudah ditindas kita menyiapkan diri untuk menindas. Sesudah diperbudak kita siaga untuk ganti memperbudak. Sesudah diancurkan kita susun barisan untuk menghancurkan.
 

                   Yang kita bangkitkan bukan pembaharuan-kebersamaan melainkan asyiknya perpecahan. Yang kita bangun bukan nikmatnya kemesraan tapi menggelegaknya kecurigaan. Yang kita rintis bukan cinta dan ketulusan melainkan parasangka dan fitnah. Yang kita perbaharui bukan penyembuhan luka melainkan rencana-rencana panjang untuk menyelenggarakan perang saudara. Yang kita kembang suburkan adalah kebiasaan untuk memakan bangkai saudara-saudara kita sendiri. Kita tidak memperluas cakrawala dengan menabur cinta melainkan mempersempit dunia kita sendiri dengan lubang-lubang kebencian dan iri hati. Pilihanku dan pilihanmu adalah apakah kita akan menjadi bumi yang akan mempergelap cahaya matahari sehingga bumi kita sendiri tidak akan mendapatkan cahayanya. Atau kita akan berfungsi menjadi rembulan, kita sorong diri kita bergeser ke alam yang lebih tepat agar kita bisa apatkan sinar matahari dan kita pantulkan nilai-nilai Tuhan itukembali ke bumi.

DIALEKTIKA...???

Bisakah luka yang teramat dalam ini nanti akan sembuh?

Bisakah kekecewaan bahkan keputusasaan yang mengiris-iris hati berpuluh-puluh juta saudara kita ini pada akhirnya nanti akan kikis?

Adakah kemungkinan kita akan bisa merangkak naik ke bumi dari jurang yang teramat curam dan dalam?

Akankah api akan berkobar-kobar lagi?

Apakah asap akan membumbung lagi dan memenuhi angkasa tanah air?

Akankah kita semua akan bertabrakan lagi satu sama lain?

Jarah menjarah satu sama lain dengan pengorbanan yang tidak akan terkirakan?

Adakah kemungkinan kita tahu apa yang sebenarnya sedang kita jalani?

Bersediakah kita sebenarnya untuk tahu persis apa yang sesungguhnya yang kita cari?

Cakrawala yang manakah yang menjadi tujuan sebenarnya dari langkah-langkah kita?

Pernahkah kita bertanya bagaimana cara melangkah yang benar?

Pernahkah kita mencoba menyesali?

Hal-hal yang barang kali perlu disesali dari perilaku-perilaku kita yang kemarin?

Bisakah kita menumbuhkan kerendah hatian di balik kebanggaan-kebanggaan?

Masih tersediakah ruang di dalam dada kita dan akal kepala kita untuk berkata pada diri kita sendiri bahwa yang bersalah bukan hanya mereka?

Bahwa yang melakukan dosa bukan hanya ia tetapi juga kita.

Masih tersediakah peluang di dalam kerendahan hati kita untuk mencari apapun saja yang kira-kira kita perlukan meskipun barang kali menyakitkan diri kita sendiri?

Mencari hal-hal yang kita benar-benar butuhkan agar supaya sakit (3x) kita ini benar-benar sembuh total.

Sekurang-kurangnya dengan perasaan santai kepada diri sendiri untuk menyadari dengan sportif bahwa yang mesti disembuhkan itu nomer satu bukan yang diluar diri kita tetapi di dalam diri kita.

Yang kita perlu utama lakukan adalah penyembuhan diri, yang kita yakini bahwa harus betul – betul disembuhkan itu justru adalah segala sesuatu yang berlaku dalam hati dan akal fikiran kita..

AKU ,,, RAGUKU,,,!!!

                  Tuhan, bisakah aku menerima hukum-Mu tanpa meragukannya lebih dahulu? Karena itu Tuhan, maklumilah lebih dulu bila aku masih ragu akan kebenaran hukum-hukum-Mu. Jika Engkau tak suka hal itu, berilah aku pengertian-pengertian sehingga keraguan itu hilang. Tuhan, murkakah Engkau bila aku berbicara dengan hati dan otak yang bebas, hati dan otak sendiri yang telah Engkau berikan kpadaku dengan kemampuan bebasnya sekali ? Tuhan, aku ingin bertanya pada Engkau dalam suasana bebas. Aku percaya, Engkau tidak hanya benci pada ucapan-ucapan yang munafik, tapi juga benci pada pikiran-pikiran yang munafik, yaitu pikiran-pikiran yang tidak berani memikirkan yang timbul dalam pikirannya, atau pikiran yang pura-pura tidak tahu akan pikirannya sendiri 
                   Aku tidak mengerti keadaan di Indonesia ini. Ada orang yang sudah sepuluh tahun jadi tukang becak. Tidak meningkat-ningkat. Seorang tukang cukur bercerita bahwa dia sudah 20 tahun bekerja sebagai tukang cukur. Penghasilannya hampir tetap saja. Bagaimana ini?

PEMBAHARUAN...!!!

Kita kaum pembaharu muslim masih terlalu banyak menoleh kebelakang. Kita masih telalu sibuk melayani serangan-serangan dari orang-orang muslim tradisional. Kalau ini sampai berjalan lama dan menjadi kebiasaan saya kuatir kaum pembaharu akan terlibat dalam apologi bentuk baru, yaitu apologi terhadap ide-ide pembaharuan (yang sudah ada) melawan kaum tradisional. Bila ini sudah terjadi maka terhentilah sebenarnya kerja pembaharuan kita. Umur pembaharuan dikalangan muslim masih terlalu muda. Karena itu saya sangat kuatir bila dia menyibukan diri untuk: 
1. menangkis dan menyerang muslim-muslim tradisional dengan faham-fahamnya yang sudah lama tersusun. . .
2. untuk menyebarkan pikiran-pikirannya yang notabene belum matang, belum lengkap dan jauh dari utuh. Karena itu sebaiknya kaum pembaharu memusatkan diri pada ketekunan pemikiran dan perenungan alam suatu grup kecil untuk mengolah dan mengembangkan konsep-konsep yang ada agar relatif matang, lengkap dan utuh. Kalau ini tidak dilakukan saya kuatir kita akan menjadi budak yang mau maju terus dan malu untuk sewaktu-waktu mundur bila kadang-kadang salah.

REFORMIS...!!!

Pada saat ini terlihat bahwa seluruh sikap-sikap mental mengalami degradasi di Indonesia, termasuk sikap mental bertanggung jawab. Beberapa orang yang pada mulanya kelihatan sangat potent untuk berwatak penuh tanggung jawab, ternyata menjadi pelempar tanggung jawab. Ada suatu bahaya bahwa masyarakat Indonesia akan menjadi society of responsibility shifters. Karena itu dari kalangan anak-anak muda di samping orang-orang tua, haros tampil beberapa orang yang berani melawan arus ini dan menegakan suatu masyarakat yang bertanggung jawab. 

.........................................................................................................................................................................
 Dengan membaca aku melepaskan diri dari kenyataan yaitu kepahitan hidup. Tanpa membaca aku tenggelam sedih. Tapi sebentar lagi akan datang saatnya dimana aku tidak bisa lagi lari dari kenyataan. Kenyataan yang pahit tidak bisa dihindari teris-menerus berhubung dualitas diri yaitu jasmani dan roahani. Sebentar lagi kenyataan akan menangkapku dan aku belum tahu bagaimana saat itu harus kuhadapi. Saat itu adalah saat yang paling pahit.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tuhan, aku menghadap padamu bukan hanya di saat-saat aku cinta padamu, tapi juga di saat-saat aku tak cinta dan tidak mengerti tentang dirimu, di saat-saat aku seolah-olah mau memberontak terhadap kekuasaanmu. Dengan demikian Rabbi, aku berharap cintaku padamu akan pulih kembali.

AKU...??!!

aku terlalu lelah belari dari kenyataan..
kenyataan yang hanya membuat diriku ingin mencaci diriku sendiri,,,
sepertinya hidupku hanya berjalan pada saat aku tidur,,,
aku sungguh tak ingin bangun dari tidur malamku,,,
karena mimpi-mimpi tentang dia dan diriku yang selalu hadir bagaikan slideshow panjang perjalanan hari demi hari,,,
mimpi itu datang tak terbendung,,,
memuncakan segala asa yang terbuang di siang hari,,,
aku menikmatinya...!!
sungguh menikmatinya..!!
aku takut harus terus hidup dalam bayang mimpi (yang tak akan pernah jadi nyata) tersebut...
aku takut kalau itu adalah pilihanku untuk tetap dapat menjalin kehidupannku yang tersisa!!!
kadang aku berfikir,,??
untuk apa aku terus dan terus menutup diri ini dari rasa yang ada di hati ini...??
rasa ini datang tanpa aku ketahui,,,
walau aku sudah berusaha menutupinya dengan segala ego dan kesombonganku...
entah mengapa malah rasa itu semakin menjadi!!
tidak akan ada yang lebih menyakitkan dari dipercundangi oleh rasa cintamu sendiri,,,
hidup selalu tentang memilih...
memilih yang terbaik diantara pilihan terburuk...
mungkin manusia terlalu egois untuk sekedar memilih salah satu dari pilihan yang ada di depan matanya...
manusia lupa,,!!
mereka hidup di alam nyata bukan alam bawah sadar mereka.. manusia itu termasuk aku...!!!

64 TAHUN HMI





semoga HMI Semakin jaya dalam mewujudkan masyarakt adil, makmur yang di ridhai allah SWT.

JAYALAH HMI