Ardhi Morsse Putra Sriwijaya

Putra Melayu Sriwijaya Berjuang Untuk Nusantara...!!!

Kamis, 29 September 2011

Soe Hok Gie ( 1942-1969)

Soe Hok Gie ( 1942-1969) 
 
Pertanyaan pertama yang harus kita jawab adalah: Who am I? Saya telah menjawab bahwa saya adalah seorang intelektual yang tidak mengejar kuasa tapi seorang yang ingin mencanangkan kebenaran. Dan saya bersedia menghadapi ketidak-populeran, karena ada suatu yang lebih besar: kebenaran.

Bagiku sendiri politik adalah barang yang paling kotor. Lumpur-lumpur yang kotor. Tapi suatu saat di mana kita tidak dapat menghindari diri lagi, maka terjunlah.


Guru yang tak tahan kritik boleh masuk keranjang sampah. Guru bukan Dewa dan selalu benar, dan murid bukan kerbau.


- Nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan yang tersial adalah umur tua. Rasa-rasanya memang begitu. Bahagialah mereka yang mati muda.


- Saya memutuskan bahwa saya akan bertahan dengan prinsip-prinsip saya. Lebih baik diasingkan daripada menyerah terhadap kemunafikan.


Mimpi saya yang terbesar, yang ingin saya laksanakan adalah, agar mahasiswa Indonesia berkembang menjadi "manusia-manusia yang biasa". Menjadi pemuda-pemuda dan pemudi-pemudi yang bertingkah laku sebagai seorang manusia yang normal, sebagai seorang manusia yang tidak mengingkari eksistensi hidupnya sebagai seorang mahasiswa, sebagai seorang pemuda dan sebagai seorang manusia.


- Saya ingin melihat mahasiswa-mahasiswa, jika sekiranya ia mengambil keputusan yang mempunyai arti politis, walau bagaimana kecilnya, selalu didasarkan atas prinsip-prinsip yang dewasa. Mereka yang berani menyatakan benar sebagai kebenaran, dan salah sebagai kesalahan. Dan tidak menerapkan kebenaran atas dasar agama, ormas, atau golongan apapun.


Masih terlalu banyak mahasiswa yang bermental sok kuasa. Merintih kalau ditekan, tetapi menindas kalau berkuasa. Mementingkan golongan, ormas, teman seideologi dan lain-lain. Setiap tahun datang adik-adik saya dari sekolah menengah. Mereka akan jadi korban-korban baru untuk ditipu oleh tokoh-tokoh mahasiswa semacam tadi.


Sejarah dunia adalah sejarah pemerasan. Apakah tanpa pemerasan sejarah tidak ada? Apakah tanpa kesedihan, tanpa pengkhianatan, sejarah tidak akan lahir?
Bagiku perjuangan harus tetap ada. Usaha penghapusan terhadap kedegilan, terhadap pengkhianatan, terhadap segala-gala yang non humanis…

Kita seolah-olah merayakan demokrasi, tetapi memotong lidah orang-orang yang berani menyatakan pendapat mereka yang merugikan pemerintah.


Bagi saya KEBENARAN biarpun bagaimana sakitnya lebih baik daripada kemunafikan. Dan kita tak usah merasa malu dengan kekurangan-kekurangan kita.


Potonglah kaki tangan seseorang lalu masukkan di tempat 2 x 3 meter dan berilah kebebasan padanya. Inilah kemerdekaan pers di Indonesia.


To be a human is to be destroyed.


Saya tak mau jadi pohon bambu, saya mau jadi pohon oak yang berani menentang angin.


Saya putuskan bahwa saya akan demonstrasi. Karena mendiamkan kesalahan adalah kejahatan.


I’m not an idealist anymore, I’m a bitter realist.


Saya kira saya tak bisa lagi menangis karena sedih. Hanya kemarahan yang membuat saya keluar air mata.


Bagiku ada sesuatu yang paling berharga dan hakiki dalam kehidupan: dapat mencintai, dapat iba hati, dapat merasai kedukaan.


Saya tak tahu mengapa, Saya merasa agak melankolik malam ini. Saya melihat lampu-lampu kerucut dan arus lalu lintas jakarta dengan warna-warna baru. Seolah-olah semuanya diterjemahkan dalam satu kombinasi wajah kemanusiaan. Semuanya terasa mesra tapi kosong. Seolah-olah saya merasa diri saya yang lepas dan bayangan-bayangan yang ada menjadi puitis sekali di jalan-jalan. Perasaan sayang yang amat kuat menguasai saya. Saya ingin memberikan sesuatu rasa cinta pada manusia, pada anjing-anjing di jalanan, pada semua-muanya.

 
Tak ada lagi rasa benci pada siapapun. Agama apapun, ras apapun dan bangsa apapun. Dan melupakan perang dan kebencian. Dan hanya sibuk dengan pembangunan dunia yang lebih baik.

Metrotvnews.com, Jakarta

Metrotvnews.com, Jakarta: Demonstrasi elemen mahasiswa Banten di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) rusuh, Kamis (22/9). Pengunjuk rasa bentrok dengan polisi. Mahasiswa menuntut KPK mengusut dana hibah yang digelontorkan Gubernur Banten
Add caption
Keributan bermula ketika sejumlah mahasiswa memaksa masuk ke dalam Gedung KPK. Mereka coba menerobos barikade polisi. Aksi saling dorong pun tak terhindarkan.

Emosi polisi tersulut saat mahasiswa melempari mereka dengan telur. Polisi pun mulai bertindak keras. Sempat mereda sebentar, kedua pihak bentrok lagi. Namun keributan susulan terjadi di Jalan H.R. Rasuna Said, Jakarta Selatan.


Tak ada yang mau mengalah. Kedua kubu saling serbu dan kejar. Ujungnya arus lalu lintas di depan Gedung KPK sempat macet total.


Selasa, 05 Juli 2011

“ Tuhan dan Alam Semesta”

“ Tuhan dan Alam Semesta”
dari
Pemikiran Sang Ateisme

(Dikutip dari buku: T.M.Dhani Iqbal Sabda Dari Persemayaman)
Dalam Titian Kasih Sayang-Mu……!


Tuhan…
Hamba Hanya Debu Hitam
Yang Terombang – Ambing Oleh Hembusan Angin…
Tuhan…
Hampanya Dunia Ini
Yang Membuatku Merasa Hanyut Dalam Pelukan Kehampaan Itu…
Aku Lemah…
Aku Tak Berdaya…
Aku Hanya Debu Yang Membeku
Dan Terpaku Pada Arah Mata Angin
Yang Hilir Mudik Menyapaku…
Tuhan…
Bakarlah Dan Leburkanlah Aku
Jika Aku Hanya Mampu Membuat-Mu Kecewa Dan Murka…
Tuhan…
Aku Takut Akan Ketakutan Pada Diriku
Yang Membuatku Hina Dihadapan-MU…
Tuhan,,,
Bisakah Aku Menerima Hukum-Mu Tanpa Meragukannya Lebih Dahulu?
Karena Itu Tuhan…
Maklumilah Lebih Dulu Bila Aku Masih Ragu Akan Kebenaran Hukum-Hukum-Mu.
Jika Engkau Tak Suka Hal Itu,,,
Berilah Aku Pengertian-Pengertian Sehingga Keraguan Itu Hilang.
Tuhan…
Murkakah Engkau Bila Aku Berbicara Dengan Hati Dan Otak Yang Bebas,,,
Hati Dan Otak Sendiri Yang Telah Engkau Berikan Kepadaku Dengan Kemampuan Bebasnya Sekali ?
Tuhan…
Aku Ingin Bertanya Pada Engkau Dalam Suasana Bebas…
Aku Percaya,,,!!!
 Engkau Tidak Hanya Benci Pada Ucapan-Ucapan Yang Munafik,
Tapi Juga Benci Pada Pikiran-Pikiran Yang Munafik,
Yaitu Pikiran-Pikiran Yang Tidak Berani Memikirkan Yang Timbul Dalam Pikirannya,
Atau Pikiran Yang Pura-Pura Tidak Tahu Akan Pikirannya Sendiri
Tuhan…
Aku Pasrahkan Semuanya Dalam Titian Kasih Sayang-Mu…

By : Ardhi morsse

KETIADAAN YANG “ADA”


“Tuhan itu tidak ‘ADA’ namun percaya Tuhan itu ‘ADA’…?”
(kontradiksi yang paradoks).
Apakah kita percaya akan keberadaan kita…?
Jika kita percaya akan keberadaan kita, maka kita percaya tuhan itu “ADA”…!

1.      Ateisme Bukanlah Urusan Manusia Melainkan Urusan Tuhan
   “Tuhan ‘ADA’ dalam diri kita sendiri. Tuhan bukanlah personifikasi yang terpisah dari rumahnya. Dia bukanlah sebuah wujud yang lain”.
Jadi inilah awal dari pemahaman Ateisme…
Ateisme yang konsisten dan bersemangat justru lebih religius ketimbang Teisme yang penuh ketakutan…???
Pasti dalam benak dan menjadi ucapan yang tidak disadari keluar dari mulut kita bertanya “ kok bisa penganut Ateisme lebih religius ketimbang Teisme ?”
Yaitu pemahaman maksud lebih religius disini adalah ?
Agama sudah mencapai puncak kesempurnaan, semua sudah bebas, sehingga saat ini dianjurkan berpikir dan bekerja.
Oleh sebab itu belajar adalah kegiatan religius.
Jika ada orang belajar dengan sungguh-sungguh dan bersemangat karena dorongan Ateismenya, bukankah itu berarti dia melaksanakan ajaran Tuhan?
Daripada orang yang selalu membaca kitab suci tapi tidak pernah melaksanakan perintah tuhan…!!!
Jadi, “jika ada manusia yang tidak beragama, itu bukan urusan manusia lain, itu adalah urusan Tuhan”



2.      Tuhan itu tidak ‘ADA’ namun percaya Tuhan itu ‘ADA’…???
(Definisi Tuhan dan Maksud dari Pemikiran Sang Ateisme)
              “Jika kita percaya Tuhan itu “Ada” dan Tuhan pencipta segala sesuatu termasuk kita sebagai ciptaan-NYA”.
Timbulah pertanyaan – pertanyaan dalam diri kita ?
                            *            Apa yang dilakukan Tuhan sebelum Dia menciptakan alam semesta ini…
                            *            Mengapa Dia menciptakan alam semesta ini pada momen tertentu dalam waktu dan tidak pada momen yang lain…
                            *            Apa yang menyebabkan Dia harus menyibukkan diri dan pikiran dengan menciptakan alam semesta…
              “ jika kita berpikir Tuhan tidak sibuk dengan semua itu, apa yang menyebabkan-NYA berbuat itu ?”
              Menyebut Tuhan sebagai pencipta hanyalah usaha untuk memberikan landasan bagi mekanisme semesta dalam hukum kausalitas. Sekaligus untuk mempertautkan agama dalam pengertian konservatif ketika ia belum sempurna.
Hukum kasalitas ?
              Kelemahan hukum ini adalah orang tidak dapat berhenti ketika ia terus kebelakang !
Maksudnya…?
“prinsip yang mendasari sesuatu, juga membutuhkan prinsip yang lain lagi untuk menjadi penopangnya,” Begitu seterusnya.
“Dan karena orang merasa mesti menemukan sebab paling pertama, maka Aristoteles mentasbihkanya sebagai “The Unmoved Mover”, pengerak yang tidak bergerak.”
              Dengan konsep penggerak yang tidak bergerak, artinya Aristoteles memisahkan antara entitas yang bergerak dengan entitas yang tidak bergerak (yang menggerakkan).
Jadi dapat disimpulkan bahwa “ Tuhan sebenarnya tidak mengetahui partikel semacam manusia. Dia hanya menggerakkan dan kembali terpusat pada diri-NYA sendiri. ”
Dengan kesimpulan tersebut kita kembali bertanya “ apakah bertentangan dengan sifat Allah sebagai ‘Maha Mengetahui’ ?”
              Menurut pandangan Deisme yang meyakini tentang wujud Illahi yang memulai alam semesta tapi kemudian duduk bersenang – senang, mengamati kejadian-kejadian yang membentang dan tidak mengambil langsung dalam urusan-NYA.
Jika Allah ‘Maha Mengetahui’ ?
              Lantas…kemana DIA, saat pembantaian Mahluk-NYA terjadi ?, kemana DIA, saat ketidak adilan menampakkan dirinya secara telanjang ?, kemana DIA, ketika mahluk-NYA menangis karena penderitaan ?
“Sehingga para ilmuan sampai pada pengetahuan ledakan besar, yang membuat semesta ini “ADA”, dan pemahaman Deisme terancam buyar…!!!”
              Namun lebih dijelaskan secara dalam “ tidak akan menemukan kata ‘sebelum’ ledakan itu tidak terjadi dalam satu titik ruang maupun waktu. Waktu dan ruang itu sendiri berawal dari ledakan besar ”.
BUUUUUZZZZZZZZZZZZZZZ……!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
              Dan tiba-tiba semesta “ADA” semesta melahirkan dirinya, jadi tidak mengherankan, jika obyek-obyek fisik secara sepontan muncul sepanjang waktu dalam dunia mikro Quantum tanpa sebab-sebab yang terdefinisikan secara baik dan konkret.
(Inilah definisi Tuhan dan maksud dari pemikiran sang Ateisme)
Darimana pikiran bisa mengetahui…?
“semua tidak dapat dipisahkan antara yang mengetahui dan yang diketahui”
Maka hadirlah sebuah pertanyaaan,
Apakah ide-ide, benda-benda, punya eksistensi yang independen yang siap ditemukan ?
              Percayalah, ada persekutuan antara pikiran dan benda. yang rill adalah rasional dan yang rasional adalah rill.
Seperti contoh gundukan aspal (polisi tidur).
Definisinya…
              Polisi tidur itu tidak semata-mata artefak, sebab didalamnya terkandung ide-ide teknisi pembuat hukum, pemimpin daerah setempat yaitu kurangi laju kendaraan.
Dan diantara keduanya, sipembuat polisi tidur dan pemakai kendaraan terjadi interaksi makna, bahkan pergeseran makna secara terus-menerus.
              Ide termediasikan melalui benda dan benda memantulkannya hingga terus terjadi gerak. Begitu juga dengan pengamat dengan yang diamati, keduanya melakukan tawar-menawar makna, yang pada saat bersamaan tidak lagi terbatas dalam dunia makna, tetapi juga dunia akasi. Tidak ada yang memulai semuanya terkait erat dan saling mempengaruhi.

              Dengan memisahkan antara pencipta dan ciptaan, manusia seolah-olah telah dikutuk untuk menjadi budak dan menyiratkan ketergantungan yang tak pantas bagi martabatnya yang memiliki pikiran-pikiran kesadaraan !
Darimana asal pikiran, kesadaran, saling memahami dan saling tarik-menarik ?
Disiplin ilmu belum ada yang menguak misteri perasaan…!!!
              Dengan pernyataan tersebut, Apakah kita harus mengakui bahwa Allah bermakna Cinta?

3.   Allah bermakna Cinta?
            Pemahaman tentang Tiada Tuhan Selain Allah karena kita memahami bahwa kesadaraan itu bersifat Illahi. Tuhan lebih dekat ketimbang urat nadi, berarti bisa kita pahami bahwa kita adalah kepingan- kepingan-NYA. Mungkin semua orang, dan semua saling terkait, tidak ada yang bisa terisolasi karena setiap entitas secara simultan saling mempengaruhi, sehingga semua orang tak mungkin membedakan sebab-akibat, “Aku adalah semua dan semua adalah satu”. Satu inti banyak bentuk dan tidak mungkin ada yang mempengaruhi satu sama lain.
Lantas kemana Tuhan ketika terjadi ketidak adilan…?
            Tuhan telah menyublim dalam diri senua orang, dan semua orang memiliki perangkat kesadaraan Tuhan, yang membuat semua orang sebenarnya mampu mengubah nasibnya (Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum jika kaum itu sendiri tidak mau merubahnya) .
Solusinya adalah “BELAJAR” agar tidak di bodohi dan di tindas orang lain !!!

4.      Definisi Secara Irasional : Tuhan itu tidak ‘ADA’ namun percaya Tuhan itu ‘ADA’…???
              Maksudnya jika kita nyatakan Tuhan itu “ADA”, berarti dia tidak lebih besar dari apa yang kita pikirkan. Oleh karena itu kita lebih baik menyebutnya Tuhan itu tidak ada. Ini bukan berarti Tuhan itu ilusi melainkan Dia memiliki eksistensi yang lebih kaya dan lebih utuh ketimbang apa yang bisa kita ketahui.
              Ada juga yang menyebut “Tuhan adalah kegelapan tapi bukan untuk menyatakan ketiadaan cahaya, melainkan untuk menunjukkan kehadiran sesuatu yang lebih cerah”.
              Para filsuf ateis sendiripun keliru ketika mereka mengira sedang membawakan pemahaman baru. Sebab argumentasi mereka itu sebenarnya hanya sekedar mengulangi lagi pandangan-pandangan yang justru berasal dari kaum mistik yang merupakan inti dari monoteisme zaman lampau.

5.   Kemunculan Tuhan
            Cerita tentang kemunculan Tuhan yang menemui Nabi Musa di gunung Sinai, itu berarti tuhan dalam wujud yang personal, yang terpisah dari manusia dan alam.
            Hal ter sebut diatas bisa saja terjadi, tetapi cerita tentang pertemuan Nabi Musa dengan Tuhan itu sulit digambarkan. Karena cerita yang kita dapat hanyalah gunung yang bergetar hebat dengan asap yang menyelimutinya, dan pemandangan itu telah membuat orang kagum dan tercengang sekaligus gentar.
Artinya ini adalah metefora sebab kita tidak dapat mengungkapkan lewat bahasa eksplisit, bahasa kita miskin untuk menyebut segala seuatu yang tidak memiliki tempat dalam skema rasionalitas manusia normal.
            “Realitas itu sangat kaya. Yang kita khawatirkan memang bukanlah kehabisan realitas melainkan kehabisan cara mengungkapkannya. Dan karena diluar skema rasionalitas manusia normal, pertemuan itu bisa saja disebut tidak ada”
Karena itu kita tetap percaya  bahwa “kemanapun pandangan kita mengarah, itu adalah wajah Tuhan !” (Ini semua hanya mampu kita rasakan dalam hati kita masing-masing).
“ Kita hanya sedang berada dalam tahap sementara dari evolusi. Entah tahap berikutnya menjadi apa, tapi kita semua menuju satu arah…”

***Next Time Will Be Continue***
By : Ardhi morsse
NB : Saya nantikan keritik dan saran yang membantu dalam menyempurnakan tulian ini di email : ardi025@yahoo.com

Senin, 09 Mei 2011

LAPORAN AKSI 2 MEI 2011


LAPORAN HASIL PENYELENGARAAN AKSI
LASKAR HIJAU - HITAM
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI)
Cabang Tangerang
PERINGATAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL
TEMA AKSI :
STOP KOMERSIALISASI PENDIDIKAN…!!! 


PENDAHULUAN
ASALAMUALLAIKUM. WR.WB
            Hari senin (2/5), bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Peringatan yang didasarkan pada kelahiran tokoh pendidikan nasional, Ki Hajar Dewantara, Pada 2 Mei 1899. Ki Hajar Dewantara bersama sejumlah generasi muda pada masa perjuangn kemerdekaan, bertekad untuk mengangkat dalam hrajat bangsa indonesia agar sejajar dengan negara lain, terutama dalam hal pendidikan.
            Pendidikan bukan hanya untuk kalangan Priyayi (Bangsawan) dan kaya, tetapi juga harus dinikmati oleh seluruh anak bangsa, baik kaya maupun miskin, rakyat jelata maupun Konglongmeret.
            Perjuangan Ki Hajar Dewantara tidak sia-sia. Generasi muda Indonesia kemudian bersemangat untuk menuntut ilmu hingga  ke jenjang yang lebih tinggi. Bahkan para generasi muda itu berhasil memberikan semangat baru dalam upaya merebut kemerdekaan dan menjadikan bangsa Indonesia, yang berdaulat dan sejajar dengan bangsa lain.
            Sayangnya, selama 65 tahun sudah Indonesia merdeka, kita seakan kembali ke masa awal perjuangan merebut kemerdekaan. Sebab, pada masa reformasi ini, masih banyak generasi muda Indonesia yang tidak bersekolah karena tidak adanya biaya, di tambah lagi dengan mahalnya  biaya pendidikan. Anak orang miskin yang berprestasi namun tidak memiliki biaya, terpaksa berhenti sekolah, merekapun ada yang menjadi anak-anak jalanan.
Kita miris melihat anak-anak yang ingin bersekolah, namun tidak ada biaya karena biaya yang terlampau mahal. Lembaga pendidikan saat ini telah menjadi komoditas. Lebih banyak mengejar bisnis ketimbang, ketimbang mencerdaskan bangsa.
Hal inilah yang mendorong kader-kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) untuk menyampaikan keluhan dan realita dilingkungan masyarakat kota tangerang kepada Pemerintah Kota Tangerang dengan melakukan Aksi Damai dengan tema “STOP KOMERSIALISASI PENDIDIKAN…!!!”
WAKTU AKSI  HMI
Hari                 : Senin
Tanggal           : 2 mei 2011
Jam Aksi         : 09.30 s/d 13.30
Target aksi HMI
Meminta Audensi dan Solusi Kepada  Pemerintah Dan Wali Kota Tangerang terhadap hal-hal dibah ini :
1.      Transfaransi penggunaan dan penyaluran dana Bantuan Oprasional Siswa (BOS)
2.      Meminta keterangan Pemerintah Kota Tangerang terhadap terhadap dana APBN dan APBD yang didunakan khusus untuk Beasiswa yang kurang mampu.
3.      Meminta keterangaan terhadap anggaran APBD dan APBN yang digunakan untuk pendidikan.
4.      Menyampaikan keluhan masyarakat terhadap biaya pendidikan SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi yang sangat mahal.
5.      Menyampaikan keluahan masyarakat bahwa banyak pungutan biaya yang tidak jelas serta memaksa murid membeli buku-buku yang biayanya cukup mahal, padahal sekolah SD dan SMP adalah program pemerintah sekolah geratis 9 tahun.
Landasan Hukum AKSI
KOMITMEN PEMERINTAH PADA UNDANG-UNDANG BHP NO 9 TAHUN 2009 :
Pendidikan Dasar
Pasal 41 ayat 1                : “ Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya menanggung semua pendidikan untuk BHPP dan BHPPD dalam menyelenggarakan pendidikan dasar untuk biaya oprasional, biaya investasi , beasiswa, dan biaya pendidikanbagi peserta didik berdasarkan standar pelayanan minimal untuk mencapai Standar Nasional Pendidikan. “
Pendidikan Menengah
Pasal 41 ayat 3                   :  “Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya menanggung seluruh biaya investasi, beasiswa, dan bantuan biaya pendidikan pada BHPP dan BHPPD yang menyelenggarakan pendidikan menengah berdasarkan standar pelayanan minimal untuk mencapai Standar Nasional Pendidikan “
Pasal 41 ayat 4                   : “pemerintah dan pemerintah daerah sesuai kewenangannya menanggung paling sedikit 1/3 biaya oprasional BHPP dan BHPD yang menyelenggarakan pendidikan menengah berdasarkan standar pelayanan minimal untuk mencapai Standar Nasional Pendidikan “
Perguruan Tinggi
Pasal 41 ayat 5                   : “pemerintah bersama-sama dengan      BHPP menanggung seluruh biaya investasi, beasiswa dan bantuan biaya pendidikan pada BHPP yang menyelengarakan pendidikan tinggi berdasarkan pelayanan minimal untuk mencapai Standar Nasional Pendidikan”
Pasal 41 ayat 6                   : “pemerintah bersama-sama dengan BHPP menanggung paling sedikit 1/2 biaya oprasional BHPP yang menyelenggarakan pendidikan tinggi berdasarkan standar pelayanan minimal untuk mencapai Standar Nasional Pendidikan “
Pasal 41 ayat 7                   : ” peserta didik yang ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan harus menanggung biaya tersebut sesuai kemampuan peserta didik, orang tua atau pihak yang bertanggung jawab membiayainya.

                                    Tujuan aksi H

Aksi Damai Hardiknas Oleh HMI Bertujuan :
1.      Solidaritas terhadap anak-anak yang masih berada di usia pendidikan SD,SMP dan SMA yang putus sekolah ditengah jalan sekaligus Menyadarkan masyarakat agar memahami masalah yang ada pada dunia pendidikan di kota tangerang.
2.      Solidaritas terhadap teman-teman mahasiswa yang putus kuliah karena kurang mampu dan terbatas oleh biaya perguruan tinggi yang mahal sekaligus Memberitahukan kepada masyarakat kota tangerang bahwa masih banyak oknum –oknum penyelenggara pendidikan yang meyalahgunakan biaya pendidikan yang diproleh dari APBD dan APBN.
3.      Menyalurkan dan menyampaikan suara masyarakat terhadap pemerintah bahwa lembaga pendidikan kota tangerang masih berpihak kepada masyarakat yang tergolong menengah ke atas.
4.      Menyalurkan suara masyarakat yang tidak mampu bahwa mereka kesulitan untuk membeli buku – buku dan seragam yang diwajibkan pihak sekolah karena Mahal.
5.      Meminta kepada pemerintah dan masyarakat untuk melakukan pengawasan terhadap penyaluran dana pendidikan dari APBN dan APBD.


PETA AKSI HMI

Start Di Depan Tangerang City                    Bunderan Vetran Tugu Adipura
PUKUL 09.30  WIB                                                                   PUKUL 10.00-10.45 WIB
                                             
                                                             Pusat Pemerintah Kota Tangerang
                                                                                    PUKUL 11.20 – 13.20 WIB
Peralatan aksi HMI

Ala-Alat Aksi Sebagai Berikut :
Toa                                          :1
Bendera HMI                          :8
Bendera merah putih               :1
Bener AKSI                            :1
Lagu dan yel-yel aksi hmi
·        
  •            Hijau – Hitam
  • ·         Indonesia Raya
  • ·         Hymne HMI
  • ·         Darah Juang
  • ·         Buruh Tani
  • ·         Patriot HMI
  • ·         Totalitas Paerjuangan Mahasiswa
ANGGOTA MASA AKSI HMI

Anggota Masa Aksi HMI Berjumlah 11 Orang diantaranya:


1.      Afifurrahman
2.      Ardiansyah
3.      Fredy atmaja
4.      Mahfudin
5.      Rian
6.      Rizki renaldi
7.      Agustinus
8.      Tibi satibi
9.      Ahmad dedi
10.  Erwin
11.  Robi (Thamrin)



Penangung jawab aksi : Seluruh Kader HMI Se-Indonesia


Korlap Aksi             : 1.Ardiansyah
                                    2. Mahfudin
Orator                       : 1. Afifurrahman
                                    2. Ardiansyah
                                    3. Mahfudin
                                    4. Robi (Thamrin)
Kord.Pannji HMI    : Fredy Atmaja.

Advokasi                  :  1.Rian
                                     2. Rizki Rinaldi
                                     3. Agustinus.
Evakuasi Area         :  Ahmad Dedi
Kord.wartawan       :  Erwin
Konsumsi                 : Tibi Satibi
Dokumentasi            : 1. rizki renaldi
                                    2. Fredy Atmaja



RINGKASAN MATERI ORASI AKSI HMI
                                     HARDIKNAS, 2 MEI 2011

STOP….!!! Komersialisasi Pendidikan

Sejak reformasi digulirkan pada tahun 1998, sejak saat itu pula muncul babak baru mimpi dan harapan akan kondisi yang lebih baik dari Republik Indonesia kita tercinta ini. Harapan tersebut tidak terbatas pada sebuah tatanan demokrasi yang menjadi antitesa pemerintahan orde baru yang berhasil menancapkan pola kepemimpinan otoriterisme terpusat selama 32 tahun.
Terpuruknya ekonomi nasional, maraknya kasus korupsi yang terstruktur, tingginya tingkat pengangguran, mahalnya biaya pendidikan dan rendahnya aksebilitas terhadap pendidikan bagi kaum marginal merupakan permasalahan utama yang menyelimuti bangsa ini.
Masalah yang kemudian muncul pasca reformasi adalah komersialisasi pendidikan terutama pendidikan tinggi. Sehingga aksesibilitas pendidikan tinggi merupakan langit tingkat ke tujuh bagi mahasiswa dengan ekonomi kelas bawah, dan pada saat ini siswa menengah ataspun merasakan mahalnya sebuah pendidikan. padahal dalam pembukaan UUD 1945 pun tertera bahwa salah satu tujuan berdirinya Negara ini adalah “untuk mencerdaskan kehidupan bangsa”. Namun jika komersialisasi tetap ada, maka perlu adanya perubahan atas pembukaan UUD 1945 sehingga berbunyi “mencerdaskan kehidupan bangsawan”.
Sudah lebih setengah abad bangsa ini merdeka tanpa menghayati apa arti merdeka itu sendiri. Dulu saat dijajah Belanda kita masih bisa maklum kalau pendidikan tinggi hanya bisa dicapai oleh kaum ningrat dan borjuis saja.
Faktanya saat ini. Setelah negara digenggam oleh bangsa sendiri. Bagaimana dapat diterima oleh logika akal sehat kalau Pemerintah saat ini berusaha melepaskan diri dari kewajiban untuk turut mencerdaskan kehidupan bangsa. Dan, memilih untuk hanya mencerdaskan segelintir orang yang mampu membayar mahal.
Mau disebut apa bangsa ini ketika bahkan upaya pencerdasan bangsa dimaknai dengan peluang untuk mengeruk keuntungan yang sebesar-besarnya bagi negara. Komersialisasi pendidikan tinggi oleh negara adalah kejahatan kemanusiaan yang tidak terampuni dan amoral……………!!!

HAMBATAN AKSI HMI
1.      Minimnya anggota massa aksi HMI
2.      Ikut bergabungnya massa aksi dari Aliansi Mahasiswa Tangerang yang Anggotanya terdiri dari BEM, HMI MPO, GMNI dan MAPALA dan ko’ordinator aksi menjadi satu sehingga lagu dan yel-yel HMI terhenti.
3.      Korlap aliansi mahasiswa tangerang membatasi pergerakan aksi HMI.
4.      SEKJEN BEM BANTEN orasi dengan kata-kata yang tidak mencerminkan kaum intelektual serta terbawa emosi yang tidak terkontrol sehingga dia mengalami cidra aksi.
5.      HMI MPO menghalang-halangi gerakan dan orasi HMI dengan sikap dan bahasa orasinya yang tidak teratur dan tidak menguasai materi aksi.
6.      Anggota massa aksi HMI mengalami kesulitan dalam mengeksplorasikan orasinya karena di batasi oleh aliansi mahasiswa setangerang.
7.      Korlap Aliansi Mahasiswa Tangerang Belum Memahami Prosedur Aksi, Hanya Mampu Membatasi Gerakan Aksi
8.      Anggota Aksi Aliansi Mahasiswa Tangerang Dari Stisip Yuoentek Hanya Mencari Perhatian Dan Mencerminkan Mahasiswa Pelacur Intelektual.
9.      Penyusup dan provokator aksi sangat meresahkan massa aksi.
10.  Massa aksi dari HMI MPO orasi tanpa dasar-dasar informasi data yang jelas sehingga orasi yang disampaikan banyak keluar dari tema aksi.
11.  Penyimpangan Tema Aksi Oleh Aktivis Buruh Dan Aktivis Ikatan Pelajar Muhammadiyah.
12.  Perselingkuhan Tema Aksi Dengan Tareget Keuntungan Oleh Sayuti (Presma) UNIS dan Mahasiswa STISIP YUPENTEK.
PROVOKATOR : AHMED “membakar emosi massa aksi dengan menyuruh massa aksi menerobos pagar dengan hal apapun.
PENYUSUP      : ZULHAM dengan datang tiba-tiba mengenakan baju bola menuntut para sporter bola yang anarkis.(keluar dari tema aksi).



KEBERHASILAN AKSI HMI
  • Maksimalnya tema aksi HMI dalam aksi mampu di mengerti oleh masyarakat dan pemerintah
  • Semangat kader HMI luar biasa walaupun aksi belum maksimal
  • Orasi dari masing – masing orator kader HMI rasional dan tidak menyimpang dari tema aksi.
  •  Memperkenalkan kepada masyarakat dan pemerintah bahwa HMI telah hadir bersama masyarakat tangeran
  • Massa aksi HMI rapi dan terkontrol yang menunjukkan nilai akademisi dan intelektual kepada masyarakat.
  •  Media massa tangerang ekspres membuktikan bahwa mereka berpihak kepada HMI dan masyarakat tangerang terbukti dengan terbitnya berita di koran tangerang ekspres, selasa  (3/5).
  •  Wali Kota Tangerang (H. Wahidin Halim) mau menemui massa aksi.
  •  Audensi dan Solusi Masalah Pendidikan di Kota Tangerang diterima oleh Pemerintah Kota Tangerang ,semua tuntutan aksi disampaikan dan dijawab langsung oleh Walikota Kota Tangerang.

          Intelkam Polres Tangerang Yang Mendampingi Massa Aksi HMI

1.      Bapak Abu
2.      Bapak Ari 

Wartawan tangerang ekspres yang mendukung aksi HMI
Bapak Putra

Sekianlah laporan aksi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Dalam Peringatan Hari Pendidikan Nasional tanggal 2 mei 2011 dengan Tema: Stop Komersialisasi Pendidikan..!!! telah di selenggarakan sesuai dengan harapan.
Semoga aksi berikutnya lebih baik dari sebelumnya. Amin
WASALAMUALAIKUM.WR.WB